Home
»
Berita Pelayaran
» KEMENHUB TINGKATKAN PERANAN QUICK RESPONSE TEAM PENANGANAN MUSIBAH PELAYARAN
KEMENHUB TINGKATKAN PERANAN QUICK RESPONSE TEAM PENANGANAN MUSIBAH PELAYARAN
Posted by: SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI Posted date: Desember 08, 2017 / comment : 0
"Peran dan tugas dari QRT ini sangat penting agar penanganan di lapangan pada saat kejadian musibah pelayaran dapat segera terkoordinir dengan baik. Oleh karenanya, peran dan fungsi QRT dimaksud akan terus ditingkat melalui pelatihan bersama dan workshop," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) yang diwakili oleh Kabid Penegakkan Hukum Direktorat KPLP Elwin Refindo seusai membuka acara Workshop Revitalisasi Petunjuk Teknis (Juknis) Pembentukan Quick Response Team (QRT) hari ini (21/11) di Bekasi.
Menurut Elwin, dalam pelaksanaan kegiatan pelayaran, khususnya kegiatan operasional perkapalan tentunya memiliki risiko terjadinya kecelakaan yang dapat mengancam keselamatan kapal maupun jiwa manusia serta berdampak bagi lingkungan maritim. Oleh karena itu, dengan adanya Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.008/68/2/DJPL-13 tentang Penanggulangan Musibah Pelayaran, maka para Kepala Syahbandar dan Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai harus tanggap terhadap penanggulangan musibah pelayaran, seperti operasi pencarian dan pertolongan (SAR), operasi pemadaman kebakaran dan operasi penanggulangan pencemaran.
"Untuk mewujudkan kesiapsiagaan tersebut, maka dalam pelaksanaan operasi penanggulangan musibah tersebut, para Syahbandar dan Kepala Pangkalan PLP harus menyiapkan prosedur, personil, peralatan dan bahan, serta latihan," kata Elwin.
Adapun berdasarkan Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut dimaksud, diamanatkan perlunya pembentukan Tim Reaksi Cepat (Quick Response Team) yang terdiri atas Tim Gerak Cepat, Tim Pelapor Cepat dan Tim Media Cepat (Dokumentasi dan Peliputan), serta Pusat Komando dan Pengendali Operasi Penanggulangan Musibah (Puskodalops).
“Dalam pelaksanaannya kinerja Quick Response Team dan Puskodalops dinilai masih belum efektif, sehingga Direktorat KPLP menginisiasi pelaksanaan Workshop Revitalisasi Petunjuk Teknis Pembentukan Quick Response Team, yang dilaksanakan melalui 2 (dua) rangkaian kegiatan yakni Review Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Penanggulangan Musibah Pelayaran, termasuk pengumpulan data dan evaluasi serta Penyiapan Bahan Petunjuk Teknis Pembentukan Quick Response Team," kata Elwin.
Elwin berharap review Instruksi Dirjen tersebut akan menghasilkan beberapa rekomendasi antara lain perlu adanya pelatihan kepada personil QRT yang telah dibentuk oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Hubla, revitalisasi peran Puskodalops dalam penanganan musibah pelayaran, penguatan koordinasi dan konsolidasi dengan Kantor SAR guna penetapan wilayah tanggung jawab SAR di pelabuhan, serta peningkatan peran kehumasan dalam penyampaikan informasi publik terkait tanggap darurat dan penanggulangan musibah pelayaran.
Sebagai tindak lanjut hasil kegiatan tersebut, maka nantinya akan dilakukan pembahasan terkait penyiapan Bahan Petunjuk Teknis Pembentukan Quick Response Team yang bersinergi dengan Puskodalops.
Dengan demikian, kedepan tentunya QRT dapat berfungsi maksimal dalam penanganan tanggap darurat musibah pelayaran serta mendukung keselamatan pelayaran di wilayah perairan di Indonesia.
About SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
»
Previous
This is the last post.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Home
/
Berita Pelayaran
/
KEMENHUB TINGKATKAN PERANAN QUICK RESPONSE TEAM PENANGANAN MUSIBAH PELAYARAN
KEMENHUB TINGKATKAN PERANAN QUICK RESPONSE TEAM PENANGANAN MUSIBAH PELAYARAN
Posted by SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI Desember 08, 2017 0
"Peran dan tugas dari QRT ini sangat penting agar penanganan di lapangan pada saat kejadian musibah pelayaran dapat segera terkoordinir dengan baik. Oleh karenanya, peran dan fungsi QRT dimaksud akan terus ditingkat melalui pelatihan bersama dan workshop," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) yang diwakili oleh Kabid Penegakkan Hukum Direktorat KPLP Elwin Refindo seusai membuka acara Workshop Revitalisasi Petunjuk Teknis (Juknis) Pembentukan Quick Response Team (QRT) hari ini (21/11) di Bekasi.
Menurut Elwin, dalam pelaksanaan kegiatan pelayaran, khususnya kegiatan operasional perkapalan tentunya memiliki risiko terjadinya kecelakaan yang dapat mengancam keselamatan kapal maupun jiwa manusia serta berdampak bagi lingkungan maritim. Oleh karena itu, dengan adanya Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.008/68/2/DJPL-13 tentang Penanggulangan Musibah Pelayaran, maka para Kepala Syahbandar dan Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai harus tanggap terhadap penanggulangan musibah pelayaran, seperti operasi pencarian dan pertolongan (SAR), operasi pemadaman kebakaran dan operasi penanggulangan pencemaran.
"Untuk mewujudkan kesiapsiagaan tersebut, maka dalam pelaksanaan operasi penanggulangan musibah tersebut, para Syahbandar dan Kepala Pangkalan PLP harus menyiapkan prosedur, personil, peralatan dan bahan, serta latihan," kata Elwin.
Adapun berdasarkan Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut dimaksud, diamanatkan perlunya pembentukan Tim Reaksi Cepat (Quick Response Team) yang terdiri atas Tim Gerak Cepat, Tim Pelapor Cepat dan Tim Media Cepat (Dokumentasi dan Peliputan), serta Pusat Komando dan Pengendali Operasi Penanggulangan Musibah (Puskodalops).
“Dalam pelaksanaannya kinerja Quick Response Team dan Puskodalops dinilai masih belum efektif, sehingga Direktorat KPLP menginisiasi pelaksanaan Workshop Revitalisasi Petunjuk Teknis Pembentukan Quick Response Team, yang dilaksanakan melalui 2 (dua) rangkaian kegiatan yakni Review Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Penanggulangan Musibah Pelayaran, termasuk pengumpulan data dan evaluasi serta Penyiapan Bahan Petunjuk Teknis Pembentukan Quick Response Team," kata Elwin.
Elwin berharap review Instruksi Dirjen tersebut akan menghasilkan beberapa rekomendasi antara lain perlu adanya pelatihan kepada personil QRT yang telah dibentuk oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Hubla, revitalisasi peran Puskodalops dalam penanganan musibah pelayaran, penguatan koordinasi dan konsolidasi dengan Kantor SAR guna penetapan wilayah tanggung jawab SAR di pelabuhan, serta peningkatan peran kehumasan dalam penyampaikan informasi publik terkait tanggap darurat dan penanggulangan musibah pelayaran.
Sebagai tindak lanjut hasil kegiatan tersebut, maka nantinya akan dilakukan pembahasan terkait penyiapan Bahan Petunjuk Teknis Pembentukan Quick Response Team yang bersinergi dengan Puskodalops.
Dengan demikian, kedepan tentunya QRT dapat berfungsi maksimal dalam penanganan tanggap darurat musibah pelayaran serta mendukung keselamatan pelayaran di wilayah perairan di Indonesia.
Tagged with: Berita Pelayaran
»
Previous
This is the last post.
About SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
IKUTI KAMI DI FACEBOOK
FOTO KEGIATAN
LOKASI
VIDEO BIDIKMISI
VIDEO PIP
Comments
PENGUMUMAN
DAFTAR TARUNA/I YANG SUDAH BERANGKAT PRAKERIN/PRALA PER 3 MARET 2018
Berikut ini nama-nama taruna/taruni yang sudah berangkat Prakerin/Prala per tanggal 3 Maret 2018. Apabila terjadi kesalahan informasi harap...
POSTINGAN POPULER
-
Sertifikat pelaut merupakan salah satu dokumen penting bagi pelaut, dimana sertifikat ini nantinya dipakai untuk berlayar. Ada beberapa se...
-
Salah satu syarat untuk melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan pelayaran adalah sertifikat pelaut. Dimana sertifikat pelaut yang dimilik...
-
Secara umum, kapal tanker terdiri dari dua jenis: product tanker dan crude carrier. Di luar itu, ada jenis tanker yang lebih khusus seperti...
-
Proses pembuatan buku pelaut online di setiap daerah berbeda-beda, ada yang cepat dan ada juga yang agak terlambat, karena setiap daerah ju...
-
Seiring berjalannya waktu website pelaut.dephub.go.id mengalami perubahan, dan kali ini cukup signifikan. Sebenarnya perubahan terbaru sud...
Tidak ada komentar: