Home
»
Berita Pelayaran
» SEKJEN IMO APRESIASI PIAGAM AKSESI RATIFIKASI INDONESIA TERHADAP SOLAS PROTOCOL 1988 DAN LOADLINES PROTOCOL 1966
SEKJEN IMO APRESIASI PIAGAM AKSESI RATIFIKASI INDONESIA TERHADAP SOLAS PROTOCOL 1988 DAN LOADLINES PROTOCOL 1966
Posted by: SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI Posted date: Desember 08, 2017 / comment : 0
LONDON (30/11) – Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), Kitack Lim secara resmi menerima piagam aksesi ratifikasi Indonesia untuk Protocol of 1988 terkait The International Convention for Safety of Life at Sea (SOLAS) 1974 dan Protocol 1988 terkait LOADLINE 1996, yang disampaikan oleh Menteri perhubungan, Budi Karya Sumadi pada Sidang IMO Assembly, Selasa kemarin (28/11) di London Inggris.
Penerimaan resmi sekaligus apresiasi IMO terhadap piagam aksesi Indonesia ini disampaikan melalui surat resmi Sekretaris Jenderal IMO kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia yang disampaikan pada hari yang sama.
Menhub Budi selaku Head of Delegation (HoD) Indonesia menyampaikan bahwa penerimaan resmi oleh IMO ini menunjukkan pengakuan IMO terhadap komitmen Indonesia sebagai anggota IMO dalam mendukung kebijakan Internasional untuk keselamatan Pelayaran.
Sementara itu, Atase Perhubungan RI untuk London, Simson Sinaga menambahkan bahwa dengan diterimanya piagam aksesi tersebut, selanjutnya IMO juga akan memberitahukan kepada negara-negara anggotanya terkait dengan aksesi ratifikasi Indonesia terhadap kedua Protokol dimaksud melalui surat edaran IMO, PSLS.6/Circ.77 dan LL.10/Circ.72.
Lebih lanjut, Simson mengatakan, bahwa sesuai dengan pasal 5 ayat 3 pada Protokol SOLAS 1988 dan Protokol LOADLINES 1966, menyatakan bahwa setiap instrumen ratifikasi, penerimaan, persetujuan, atau aksesi yang didaftarkan setelah tanggal berlaku Protokol, akan diberlakukan tiga bulan setelah tanggal pendaftaran.
"Artinya, kedua Protokol tersebut akan mulai berlaku di Indonesia pada tanggal 28 Februari 2018 mendatang," tutup Simson.
Sebagai informasi, Ratifikasi Protocol 1988 relating to SOLAS 1974 dituangkan melalui Peraturan Presiden RI no. 57/2017 tanggal 30 Mei 2017 dan ratifikasi Protocol 1988 relating to LOADLINES 1966 dituangkan melalui Peraturan Presiden No. 84/2017 tanggal 21 Agustus 2017.
Adapun Protokol itu sendiri ditetapkan oleh IMO di London, Inggris pada tanggal 11 November 1988 sebagai hasil perundingan wakil Delegasi Negara Anggota IMO.
Protokol 1988 SOLAS mengatur tentang harmonisasi masa berlaku sertifikat dan pelaksanaan pemeriksaan yang terdiri atas pemeriksaan awal, pemeriksaan tahunan, pemeriksaan antara dan pemeriksaan pembaharuan.
Sedangkan Protokol 1988 LOADLINES mengatur harmoninasi sertifikat pemeriksaan batas garis muat kapal yang aman bagi keselamatan kapal, pencegahan kelebihan muatan dan keselamatan lambung timbul, keselamatan platform serta peningkatan stabilitas kapal.
Hingga saat ini, Indonesia merupakan negara ke 4 di tingkat negara ASEAN yang telah meratifikasi kedua protokol 1988 dimaksud setelah Singapura, Malaysia, Vietnam dan Kamboja. Dengan aksesi Indonesia ini maka sudah ada 162 negara yang meratifikasi protokol 1988 related SOLAS 1974 dan 161 negara yang meratifikasi protokol 1988 related LOADLINES.
About SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Home
/
Berita Pelayaran
/
SEKJEN IMO APRESIASI PIAGAM AKSESI RATIFIKASI INDONESIA TERHADAP SOLAS PROTOCOL 1988 DAN LOADLINES PROTOCOL 1966
SEKJEN IMO APRESIASI PIAGAM AKSESI RATIFIKASI INDONESIA TERHADAP SOLAS PROTOCOL 1988 DAN LOADLINES PROTOCOL 1966
Posted by SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI Desember 08, 2017 0
LONDON (30/11) – Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), Kitack Lim secara resmi menerima piagam aksesi ratifikasi Indonesia untuk Protocol of 1988 terkait The International Convention for Safety of Life at Sea (SOLAS) 1974 dan Protocol 1988 terkait LOADLINE 1996, yang disampaikan oleh Menteri perhubungan, Budi Karya Sumadi pada Sidang IMO Assembly, Selasa kemarin (28/11) di London Inggris.
Penerimaan resmi sekaligus apresiasi IMO terhadap piagam aksesi Indonesia ini disampaikan melalui surat resmi Sekretaris Jenderal IMO kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia yang disampaikan pada hari yang sama.
Menhub Budi selaku Head of Delegation (HoD) Indonesia menyampaikan bahwa penerimaan resmi oleh IMO ini menunjukkan pengakuan IMO terhadap komitmen Indonesia sebagai anggota IMO dalam mendukung kebijakan Internasional untuk keselamatan Pelayaran.
Sementara itu, Atase Perhubungan RI untuk London, Simson Sinaga menambahkan bahwa dengan diterimanya piagam aksesi tersebut, selanjutnya IMO juga akan memberitahukan kepada negara-negara anggotanya terkait dengan aksesi ratifikasi Indonesia terhadap kedua Protokol dimaksud melalui surat edaran IMO, PSLS.6/Circ.77 dan LL.10/Circ.72.
Lebih lanjut, Simson mengatakan, bahwa sesuai dengan pasal 5 ayat 3 pada Protokol SOLAS 1988 dan Protokol LOADLINES 1966, menyatakan bahwa setiap instrumen ratifikasi, penerimaan, persetujuan, atau aksesi yang didaftarkan setelah tanggal berlaku Protokol, akan diberlakukan tiga bulan setelah tanggal pendaftaran.
"Artinya, kedua Protokol tersebut akan mulai berlaku di Indonesia pada tanggal 28 Februari 2018 mendatang," tutup Simson.
Sebagai informasi, Ratifikasi Protocol 1988 relating to SOLAS 1974 dituangkan melalui Peraturan Presiden RI no. 57/2017 tanggal 30 Mei 2017 dan ratifikasi Protocol 1988 relating to LOADLINES 1966 dituangkan melalui Peraturan Presiden No. 84/2017 tanggal 21 Agustus 2017.
Adapun Protokol itu sendiri ditetapkan oleh IMO di London, Inggris pada tanggal 11 November 1988 sebagai hasil perundingan wakil Delegasi Negara Anggota IMO.
Protokol 1988 SOLAS mengatur tentang harmonisasi masa berlaku sertifikat dan pelaksanaan pemeriksaan yang terdiri atas pemeriksaan awal, pemeriksaan tahunan, pemeriksaan antara dan pemeriksaan pembaharuan.
Sedangkan Protokol 1988 LOADLINES mengatur harmoninasi sertifikat pemeriksaan batas garis muat kapal yang aman bagi keselamatan kapal, pencegahan kelebihan muatan dan keselamatan lambung timbul, keselamatan platform serta peningkatan stabilitas kapal.
Hingga saat ini, Indonesia merupakan negara ke 4 di tingkat negara ASEAN yang telah meratifikasi kedua protokol 1988 dimaksud setelah Singapura, Malaysia, Vietnam dan Kamboja. Dengan aksesi Indonesia ini maka sudah ada 162 negara yang meratifikasi protokol 1988 related SOLAS 1974 dan 161 negara yang meratifikasi protokol 1988 related LOADLINES.
Tagged with: Berita Pelayaran
About SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
IKUTI KAMI DI FACEBOOK
FOTO KEGIATAN
LOKASI
VIDEO BIDIKMISI
VIDEO PIP
Comments
PENGUMUMAN
DAFTAR TARUNA/I YANG SUDAH BERANGKAT PRAKERIN/PRALA PER 3 MARET 2018
Berikut ini nama-nama taruna/taruni yang sudah berangkat Prakerin/Prala per tanggal 3 Maret 2018. Apabila terjadi kesalahan informasi harap...
POSTINGAN POPULER
-
Sertifikat pelaut merupakan salah satu dokumen penting bagi pelaut, dimana sertifikat ini nantinya dipakai untuk berlayar. Ada beberapa se...
-
Salah satu syarat untuk melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan pelayaran adalah sertifikat pelaut. Dimana sertifikat pelaut yang dimilik...
-
Secara umum, kapal tanker terdiri dari dua jenis: product tanker dan crude carrier. Di luar itu, ada jenis tanker yang lebih khusus seperti...
-
Proses pembuatan buku pelaut online di setiap daerah berbeda-beda, ada yang cepat dan ada juga yang agak terlambat, karena setiap daerah ju...
-
Seiring berjalannya waktu website pelaut.dephub.go.id mengalami perubahan, dan kali ini cukup signifikan. Sebenarnya perubahan terbaru sud...
Tidak ada komentar: