INDONESIA PERLU MENGHITUNG KONSEKUENSI BIAYA PENERAPAN BWM CONVENTION
Posted by: SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI Posted date: Desember 18, 2017 / comment : 0
Oleh : Ir. Sjaifuddin Thahir, MSc.
Sebagai masyarakat maritim, Indonesia seharusnya mengetahui berapa sebenarnya jumlah air balas kapal kita yang setiap tahun dipindahkan oleh kapal di dunia ini. Setelah dicari beberapa informasi dan hasil penelitian bahwa pelayaran dunia termasuk pelayaran kapal di Indonesia memindahkan air balas kapal sekitar 3 miliar s/d 5 miliar ton setiap tahunnya. Ini menjadi tanggung jawab atas pelayaran dan pemerintah.
Dengan diberlakukannya BWM Convention nanti tahun 2019, tentunya akan timbul biaya-biaya tambahan bagi pelayaran dan pemerintah untuk setiap ton air balas kapal yang dipindahkan. Pemindahan air balas kapal ini akan memiliki implikasi kepada laut dan biota laut di dunia dan perairan Indonesia. Dengan diterapkannya BWM Convention ini diharapkan laut bisa menjadi bersih dan secara signifikan biaya operasi pembersihan laut yang harus dikeluarkan oleh pemerintah juga bisa menurun. Demikian juga terjadi konsekuensi biaya bagi operator dan pemilik kapal.
Penelitian di Indonesia harus kita laksanakan sebagaimana dilakukan di negara-negara lain sehingga kita bisa mengidentifikasi potensi dan implikasi biaya dan keuangan pelayaran nasional dan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah serta manfaat apa dengan diterapkannya BWM Convention ini serta apa langkah-langkah mitigasi yang harus dilakukan bila memang terdapat spesies pendatang yang membahayakan ekosistem laut.
Penelitian juga akan dapat mengkaji biaya-manfaat untuk setiap pemasangan BWM treatment untuk pelayaran yang digunakan bagi kapal-kapal yang dioperasikan di perairan Indonesia dan dilayarkan ke perairan negara lain yang dituju, mengetahui dampak ekonomi nasional dan hubungannya dengan industri pelayaran, penelitian dapat mengacu pada beberapa penelitian dan studi kasus yang telah dilakukan oleh negara-negara lain. Studi kasus yang dilakukan negara lain sebagai contoh menekankan pada pertimbangan-pertimbangan yang lebih umum mengenai elemen keuangan pelayaran yang berkontribusi pada potensi biaya dan manfaat atas pemasangan BWM treatment plant.
Berikut ini data Penelitian dan studi kasus yang telah dilakukan di dunia:
- CIE (2007), Ballast Water Management. A Regulation Impact Statement;GloBallast (2010), Economic Assessment for Ballast Water Management: A Guideline;
- Bax, N., et al (2006), Evaluation of National Control Plan management options for the North Pacific Sea-star Asterias amurensis, CSIRO, Hobart; and Monzingo et al (2011), Ballast Water Treatment System, Evaluation for Small Vessels.
- UMCES (2013), Economical and Logistical Feasibility of Port-based Ballast Water Treatment;
- Lloyd’s Register (2011), Ballast Water Treatment Technology: Current Status;
Sumber : jurnalmaritim.com
About SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INDONESIA PERLU MENGHITUNG KONSEKUENSI BIAYA PENERAPAN BWM CONVENTION
Posted by SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI Desember 18, 2017 0
Oleh : Ir. Sjaifuddin Thahir, MSc.
Sebagai masyarakat maritim, Indonesia seharusnya mengetahui berapa sebenarnya jumlah air balas kapal kita yang setiap tahun dipindahkan oleh kapal di dunia ini. Setelah dicari beberapa informasi dan hasil penelitian bahwa pelayaran dunia termasuk pelayaran kapal di Indonesia memindahkan air balas kapal sekitar 3 miliar s/d 5 miliar ton setiap tahunnya. Ini menjadi tanggung jawab atas pelayaran dan pemerintah.
Dengan diberlakukannya BWM Convention nanti tahun 2019, tentunya akan timbul biaya-biaya tambahan bagi pelayaran dan pemerintah untuk setiap ton air balas kapal yang dipindahkan. Pemindahan air balas kapal ini akan memiliki implikasi kepada laut dan biota laut di dunia dan perairan Indonesia. Dengan diterapkannya BWM Convention ini diharapkan laut bisa menjadi bersih dan secara signifikan biaya operasi pembersihan laut yang harus dikeluarkan oleh pemerintah juga bisa menurun. Demikian juga terjadi konsekuensi biaya bagi operator dan pemilik kapal.
Penelitian di Indonesia harus kita laksanakan sebagaimana dilakukan di negara-negara lain sehingga kita bisa mengidentifikasi potensi dan implikasi biaya dan keuangan pelayaran nasional dan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah serta manfaat apa dengan diterapkannya BWM Convention ini serta apa langkah-langkah mitigasi yang harus dilakukan bila memang terdapat spesies pendatang yang membahayakan ekosistem laut.
Penelitian juga akan dapat mengkaji biaya-manfaat untuk setiap pemasangan BWM treatment untuk pelayaran yang digunakan bagi kapal-kapal yang dioperasikan di perairan Indonesia dan dilayarkan ke perairan negara lain yang dituju, mengetahui dampak ekonomi nasional dan hubungannya dengan industri pelayaran, penelitian dapat mengacu pada beberapa penelitian dan studi kasus yang telah dilakukan oleh negara-negara lain. Studi kasus yang dilakukan negara lain sebagai contoh menekankan pada pertimbangan-pertimbangan yang lebih umum mengenai elemen keuangan pelayaran yang berkontribusi pada potensi biaya dan manfaat atas pemasangan BWM treatment plant.
Berikut ini data Penelitian dan studi kasus yang telah dilakukan di dunia:
- CIE (2007), Ballast Water Management. A Regulation Impact Statement;GloBallast (2010), Economic Assessment for Ballast Water Management: A Guideline;
- Bax, N., et al (2006), Evaluation of National Control Plan management options for the North Pacific Sea-star Asterias amurensis, CSIRO, Hobart; and Monzingo et al (2011), Ballast Water Treatment System, Evaluation for Small Vessels.
- UMCES (2013), Economical and Logistical Feasibility of Port-based Ballast Water Treatment;
- Lloyd’s Register (2011), Ballast Water Treatment Technology: Current Status;
Sumber : jurnalmaritim.com
Tagged with: Berita Pelayaran
About SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
IKUTI KAMI DI FACEBOOK
FOTO KEGIATAN
LOKASI
VIDEO BIDIKMISI
VIDEO PIP
Comments
PENGUMUMAN
DAFTAR TARUNA/I YANG SUDAH BERANGKAT PRAKERIN/PRALA PER 3 MARET 2018
Berikut ini nama-nama taruna/taruni yang sudah berangkat Prakerin/Prala per tanggal 3 Maret 2018. Apabila terjadi kesalahan informasi harap...
POSTINGAN POPULER
-
Sertifikat pelaut merupakan salah satu dokumen penting bagi pelaut, dimana sertifikat ini nantinya dipakai untuk berlayar. Ada beberapa se...
-
Salah satu syarat untuk melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan pelayaran adalah sertifikat pelaut. Dimana sertifikat pelaut yang dimilik...
-
Secara umum, kapal tanker terdiri dari dua jenis: product tanker dan crude carrier. Di luar itu, ada jenis tanker yang lebih khusus seperti...
-
Proses pembuatan buku pelaut online di setiap daerah berbeda-beda, ada yang cepat dan ada juga yang agak terlambat, karena setiap daerah ju...
-
Seiring berjalannya waktu website pelaut.dephub.go.id mengalami perubahan, dan kali ini cukup signifikan. Sebenarnya perubahan terbaru sud...
Tidak ada komentar: